B. Sinopsis
Novel karya Ahmad Fuadi ini sudah di film kan.
Tokoh utama di dalam novel ini adalah Alif. Ia lahir di Minangkabau. Sejak
kecil, Ia mempunyai cita-cita menjadi seperti B. J. Habibie. Oleh karena itu,
setelah SMP Ia berencana melanjutkan SMU di Padang. Ia berharap dapat kuliah di
jurusan yang di inginkannya.
Amak Alif berkeinginan Ia menjadi penerus
Buya Hamka. Hal ini membuat impian Alif kandas. Orang tuanya menawari untuk
sekolah agama atau pergi ke pondok pesantren. Alif sempat kesal, namun Ia tidak
ingin mengecewakan orang tuanya. Akhirnya, Ia masuk pondok. Pamannya memberi
saran untuk masuk ke Pondok Pesantren modern Gontor di Jawa Timur.
Awalnya Alif menjalaninya dengan setengah
hati, namun akhirnya Ia tetap ingin melanjutkan di pondok posantren karena
mendengar kalimat bahasa Arab “Man Jadda Wajada” yang artinya adalah barang
siapa bersungguh-sungguh pasti bisa.
Di pondok, Ia memiliki teman baru yang
berasal dari berbagai daerah. Mereka adalah Raja, Dulmajid, Said, Atang dan
Baso. Mereka menghabiskan waktu sehari-hari dengan hafalan Al-Qur’an, belajar
bahasa Arab dan bahasa Inggris siang malam. Pada tahun pertama, mereka merasa
berat namun tahun-tahun berikutnya mereka jalani dengan penuh warna dan
pengalaman.
Suatu hari Baso keluar dari pondok, hal ini
menggugah semangat Alif dan teman-temannya untuk segera lulus dan menjadi orang
sukses serta mewujudkan impiannya untuk pergi ke benua Eropa dan Amerika.
Akhirnya, impian merekan terwujud. Alif
berada di Amerika, Atang di Afrika, Raja di Eropa, Baso di Asia, Said dan
Dulmajid di Indonesia.
C. Kelebihan
Ceritanya menarik dan membuat pembaca
penasaran untuk mengetahui lebih lanjut kehidupan di dunia pesantren. Di dalam
novel ini banyak dijumpai motivasi. Pesan yang tersirat dalam novel ini adalah
Anda dianjurkan untuk tidak meremehkan suatu impian karena Allah Maha Mendengar.
D. Kekurangan
Bagian klimaks ceritanya kurang menonjol dan
penjelasan mengenai kehidupan beberapa tokoh dalam novel tersebut kurang.
Penulis : Mutia Aisya
Redaktur : Ari Rahmad Nawawi
KOMENTAR