RAHASIA SYUKUR, SABAR DAN ISTIGHFAR

“Hidup ini serupa embun, yang hanya sebentar kemudian menghilang, dan dilupakan orang. Maka tidak ada yang perlu dikejar mati-matian, selain belajar bersabar dan bersyukur”.

Dalam kehidupan, kata syukur, sabar dan istighfar merupakan hal yang tidak asing. Setiap orang mampu mengaplikasikannya meski terkadang belum sempurna dengan hakikat sebenarnya. Dalam mukadimah kitab Al Waabilush Shayyib, Imam Ibnu Qayyim mengulas tiga hal di atas dengan sangat mengagumkan.

Beliau mengatakan bahwa kehidupan manusia berputar pada tiga poros dan seseorang tidak akan lepas dari salah satunya. Ketiga poros tersebut adalah syukur, sabar, dan istighfar. Allah menciptakan setiap makhluk di muka dengan jaminan rezeki. Allah juga membekali manusia dengan akal pikiran. "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya… ." (QS Hud, [11] : 6).

Sabar, syukur dan istighfar merupakan kata yang sering terdengar disekitar kita dan dalam kehidupan sehari-hari. Namun tak banyak yang mengetahui arti dari ketiga kata tersebut, oleh karena itu kita akan bahas satu persatu arti dari sabar, syukur dan istighfar.

Menurut KBBI Syukur/syu·kur/ 1 n rasa terima kasih kepada Allah: ia mengucapkan -- kepada Allah karena terlepas dari marabahaya; 2 p untunglah (pernyataan lega, senang, dan sebagainya):

Sabar/sa·bar/ a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: ia menerima nasibnya dengan --; hidup ini dihadapinya dengan --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: segala usahanya dijalankannya dengan --;

Istighfar (Arab: إستغفارIstiġfār) atau Astaghfirullah (أستغفر الله ʾastaġfiru l-lāh) adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullah, yang berarti "Saya memohon ampunan kepada Allah".

Setelah mengetahui artinya maka kita wajib mengimplementasikan makna dari ketiga kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sebab terdapat rahasia yang jarang kita ketahui dari kata sabar, syukur dan isighfar. Berikut penjelasan nya:

Dalam mukaddimah kitab Al Waabilush Shayyib, Imam Ibnul Qayyim mengulas tiga hal di atas dengan sangat mengagumkan. Beliau mengatakan bahwa kehidupan manusia berputar pada tiga poros: Syukur, Sabar, dan Istighfar. Seseorang takkan lepas dari salah satu dari tiga keadaan:

1.  Ia mendapat curahan nikmat yang tak terhingga dari Allah, dan inilah mengharuskannya untuk bersyukur. Syukur memiliki tiga rukun, yang bila ketiganya diamalkan, berarti seorang hamba dianggap telah mewujudkan hakikat syukur tersebut, meski kuantitasnya masih jauh dari ‘cukup’. Ketiga rukun tersebut adalah:

  1. Mengakui dalam hati bahwa nikmat tersebut dari Allah.
  2. Mengucapkannya dengan lisan.
  3. Menggunakan kenikmatan tersebut untuk menggapai ridha Allah, karena Dia-lah yang memberikannya.

2.  Atau, boleh jadi Allah mengujinya dengan berbagai ujian, dan kewajiban hamba saat itu ialah bersabar. Definisi sabar itu sendiri meliputi tiga hal:

  1. Menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah.
  2. Menahan lisan dari berkeluh kesah dan menggerutu akan takdir Allah.
  3. Menahan anggota badan dari bermaksiat seperti menampar wajah, menyobek pakaian, (atau membanting pintu, piring) dan perbuatan lain yang menunjukkan sikap ‘tidak terima’ terhadap keputusan Allah.

3.  Yaitu begitu ia melakukan dosa, segera lah ia memohon ampun (beristighfar) kepada Allah. Ini merupakan solusi luar biasa saat seorang hamba terjerumus dalam dosa. Bila ia hamba yang bertakwa, ia akan selalu terbayang oleh dosanya, hingga dosa yang dilakukan tadi justru berdampak positif terhadapnya di kemudian hari.

Ibnul Qayyim lantas menukil ucapan Syaikhul Islam Abu Isma’il Al Harawi yang mengatakan bahwa konon para salaf mengatakan: “Seseorang mungkin melakukan suatu dosa, yang karenanya ia masuk Jannah; dan ia mungkin melakukan ketaatan, yang karenanya ia masuk Neraka”. Bagaimana kok begitu? Bila Allah menghendaki kebaikan atas seseorang, Allah akan menjadikannya terjerumus dalam suatu dosa (padahal sebelumnya ia seorang yang shalih dan gemar beramal shalih). Dosa tersebut akan selalu terbayang di depan matanya, mengusik jiwanya, mengganggu tidurnya dan membuatnya selalu gelisah. Ia takut bahwa semua keshalihannya tadi akan sia-sia karena dosa tersebut, hingga dengan demikian ia menjadi takluk di hadapan Allah, takut kepada-Nya, mengharap rahmat dan maghfirah-Nya, serta bertaubat kepada-Nya. Nah, akibat dosa yang satu tadi, ia terhindar dari penyakit ‘ujub (kagum) terhadap keshalihannya selama ini, yang boleh jadi akan membinasakan dirinya, dan tersebab itulah ia akan masuk Jannah.

Hal inilah seharusnya melatarbelakangi kita untuk bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Setelah kita bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan, Allah pun menguji kita dengan kebaikan dan keburukan agar hambanya bersabar. Sebagaimana Allah tegaskan "…Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar - benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." ( QS al-Anbiya [21]: 35 ).

Menyadari tidak ada manusia yang terbebas dari godaan setan, maka suatu saat tatkala kondisi ketakwaan seorang hamba lemah dan lengah akan terjerumus terhadap godaan setan dan dia melakukan perbuatan dosa atau pelanggaran. Pada saat kondisi inilah seorang hamba harus segera memohon ampun dan beristighfar kepada Allah.

Ketiga hal tersebut sangat berpengaruh pada diri kita dan memberikan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat bagi orang-orang yang beriman yang mengapikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu A’lam

 

Penulis: Nova

Redaktur: Ari

Referensi:

https://muslim.or.id/8883-rahasia-syukur-sabar-dan-istighfar.html

https://republika.co.id/berita/koran/news-update/15/06/08/npm64f10-syukur-sabar-dan-istighfar

https://kbbi.web.id/syukur

https://kbbi.web.id/sabar

https://id.wikipedia.org/wiki/Istighfar

KOMENTAR

Nama

Artikel,21,Berita,124,Berita Kampus,114,Berita Khusus,10,Fiksi,23,FILM,13,kajian keislaman,17,Opini,28,Puisi,19,resensi buku,14,
ltr
item
PERSMA AL-MUMTAZ: RAHASIA SYUKUR, SABAR DAN ISTIGHFAR
RAHASIA SYUKUR, SABAR DAN ISTIGHFAR
https://1.bp.blogspot.com/-ZEQRZR-zSug/YEmHC4cE9zI/AAAAAAAABeY/rnRyE4r2k3U4N4dv6DACdiSAWl3eFcb3ACLcBGAsYHQ/s320/InShot_20210311_095505598.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-ZEQRZR-zSug/YEmHC4cE9zI/AAAAAAAABeY/rnRyE4r2k3U4N4dv6DACdiSAWl3eFcb3ACLcBGAsYHQ/s72-c/InShot_20210311_095505598.jpg
PERSMA AL-MUMTAZ
http://al-mumtaz.ukm.iain-palangkaraya.ac.id/2021/03/rahasia-syukur-sabar-dan-istighfar.html
http://al-mumtaz.ukm.iain-palangkaraya.ac.id/
http://al-mumtaz.ukm.iain-palangkaraya.ac.id/
http://al-mumtaz.ukm.iain-palangkaraya.ac.id/2021/03/rahasia-syukur-sabar-dan-istighfar.html
true
2107564355454311192
UTF-8
Loaded All Posts tidak menemukan posts LIHAT SEMUA Baca Semua Balas Batal Balas HAPUS OLEH BERANDA HALAMAN POSTS LIHAT SEMUA REKOMENDASI PEMBACA LABEL ARCHIVE PENCARIAN SEMUA BERITA Tidak menemukan pos yang cocok dengan permintaan Anda Kembali Ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des saat ini 1 menit yang lalu $$1$$ menit yang lalu 1 jam yang lalu $$1$$ jam yang lalu Kemarin $$1$$ hari yang lalu $$1$$ minggu yang lalu lebih dari 5 minggu yang lalu Pengikut ikuti THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy