Judul Film: 2012
Sutradara : Roland Emmerich
Produser : Roland Emmerich, Mark Gordon, Harald Kloser, Larry J.
Franco & Ute Emmerich
Penulis : Harald Kloser & Roland Emmerich
Pemeran : John Cusack, Chiwetel Ejiofor, Amanda Peet, Thandie
Newton, Oliver Platt, Danny Glover & Woody Harrelson
Musik : Harald Kloser, Thomas Wander & James Seymour Brett
(musik tambahan)
Sinematografi : Dean Semler
Penyunting : David Brenner & Peter S. Elliott
Perusahaan produksi : Centropolis Entertainment & The Mark
Gordon Company
Distributor : Columbia Pictures
Tanggal rilis :
§ 11 November 2009 (premiere)
§ 13 November 2009 (Kanada, AS & Indonesia)
§ 21 November 2009 (Jepang)
Durasi : 158 menit
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Anggaran : $200 juta[1]
Sinopsis
Film ini terinspirasi oleh ide peristiwa hari kiamat global yang
bersamaan dengan akhir putaran Kalender Hitungan Panjang Maya pada atau sekitar
21 Desember 2012 (titik balik matahari musim dingin belahan Bumi utara).
Jackson Curtis (John Cusack) adalah seorang ayah yang telah
bercerai yang bekerja sampingan sebagai sopir limousin dan penulis, sementara
mantan istrinya (Amanda Peet) dan anak-anaknya tinggal bersama dengan pacar
barunya, Gordon (Thomas McCarthy).
Di kota Tikal suku Maya di Guatemala, korban bunuh diri massal
tampaknya mempercayai kalender Maya, yang meramalkan akhir dunia yang bersamaan
dengan Kesejajaran Galaktik, yang terjadi pada 21 Desember 2012, tanggal
terjadinya titik balik matahari musim dingin di belahan Bumi utara. IHC (Institute
for Human Continuity), sebuah organisasi rahasia, menyadari situasi ini dan
mulai membangun bahtera besar di bawah Pegunungan Himalaya yang dirancang untuk
menghadapi banyak bencana alam untuk menyelamatkan manusia, spesies tertentu,
dan harta manusia yang paling berharga ketika kiamat akhirnya terjadi. Ada
perdebatan tentang bagaimana dan kapan pemerintah dunia akan memberitahu warga
mereka, dan cara memilih orang-orang yang akan diselamatkan dari kiamat ini.
Sementara itu, ketika sedang dalam perjalanan siang menuju Yellowstone dengan
dua anaknya, Jackson bertemu Charlie Frost (Woody Harrelson), yang membawakan
acara radionya sendiri tentang prediksi suku Maya terhadap 21 Desember 2012.
Retakan besar terbentuk di Patahan San Andreas, California, dan meskipun
pemerintah meyakinkan segalanya aman, Jackson tidak yakin. Menyewa pesawat
pribadi dan memperoleh barang-barang darurat, ia pergi ke rumah Kate di L.A.
untuk menyelamatkan keluarganya dan Gordon dari gempa bumi karena perpindahan
kulit Bumi. Jackson dengan cepat mengumpulkan keluarganya, dan setelah
perjalanan yang panjang dan berbahaya dengan jalan-jalan yang runtuh menuju
Bandar Udara Santa Monica, pacar baru Amanda, Gordon menggunakan kemampuan
terbangnya untuk menyelamatkan keluarga ini. Seluruh kota Los Angeles yang
runtuh mulai tenggelam ke Samudra Pasifik. Ketika pesawat semakin kekurangan
bahan bakar, kelompok ini melihat kemungkinan mendarat di Wyoming. Jackson
memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu Charlie. Menentang keinginan Kate,
Jackson dan Lily pergi mencari Charlie, meskipun menemukan mobil van-nya
kosong. Melalui radio, Charlie memberitahukan pendengarnya bahwa ia telah pergi
ke pegunungan untuk menyaksikan kiamat. Jackson mengemudikan van tersebut untuk
menemukan dan menyelamatkan Charlie, tetapi Charlie menolak pergi. Ketika
Jackson dan Lily melarikan diri dari gunung api yang meletus, Charlie
menyebutkan sebuah peta di van yang akan memperlihatkan rute lari. Jackson dan
Lily pergi kembali ke pesawat melewati hujan batu lava. Setelah tiba, Lily lari
ke pesawat, tetapi Jackson tetap di van untuk mencari peta tersebut, dan itu
terlalu lama. Ketika tanah terbuka, van itu jatuh ke sebuah celah. Keluarga
Jackson ketakutan, tetapi harus pergi. Jackson memegang pinggiran, dan berlari
ke pesawat ketika tanah di belakangnya terus runtuh. Ia cukup cepat memasuki
pesawat.
Semakin jelas bahwa tidak hanya California yang mengalami bencana:
Gunung Api Super Yellowstone meletus; gempa besar terjadi di Amerika Selatan;
Washington, D.C. dibanjiri oleh tsunami dan USS John F. Kennedy menghancurkan
Gedung Putih; dan St. Peter's Basilica di Roma runtuh, menewaskan ribuan
orang.Pemerintah AS akhirnya mengumumkan akhir dunia. Jackson dan keluarganya
harus mencari jalan ke Cina untuk menaiki kapal besar, karena pesawat kecil
mereka tak mampu melakukan perjalanan ini. Ketika mereka mencari pesawat baru,
semuanya dipenuhi penumpang. Tetapi, Gordon bergantung pada salah satu klien
lamanya, Tamara (Beatrice Rosen). Ia bersama dengan milyuner Rusia, Yuri Karpov
(Zlatko Buric). Keluarga ini mengetahui bahwa Yuri telah membawa pesawat
Antonov yang awalnya digunakan sebagai pengangkut mobil-mobil mewah pameran
untuk kabur ke Cina. Jackson meminta untuk memperbolehkan keluarganya, tetapi
Yuri menolak. Tetapi, pilotnya, Sasha (Johann Urb) memberitahu bahwa ia
membutuhkan seorang kopilot dan Jackson mengatakan Gordon adalah pilot
terlatih. Sehingga, kelompok ini akhirnya menaiki pesawat tersebut sementara
bandara hancur oleh gempa bumi.
Ketika mereka ada di udara, Sasha sadar bahwa pesawat ini tidak
memiliki bahan bakar cukup untuk terbang ke Cina. Ia memberitahu Gordon, dan
mereka setuju untuk mendarat di air. Sasha kemudian mengetahui bahwa mereka
tidak lagi di atas lautan: kulit Bumi telah berpindah ribuan mil dan mereka
mengarah ke Pegunungan Himalaya. Mengetahui risiko mendaratkan pesawat di atas
salju, Sasha mengatakan pada penumpang untuk pergi ke penyimpanan kargo di mana
banyak mobil disimpan di sana, sementara ia dan Gordon mempertahankan kontrol
dan membuka pintu kargo dari kokpit. Rencana mereka ialah mengeluarkan mobil
tersebut dari penyimpanan kargo. Gordon harus meninggalkan Sasha dan berlari ke
mobil tepat waktunya. Mereka (kecuali para pilot) berhasil lolos dengan
menggunakan sebuah Bentley Continental GT, sementara Sasha mendaratkan
pesawatnya di sebuah jurang, yang kemudian runtuh. Anggota kelompok lainnya
mendarat selamat. Tamara menangis dan meminta agar mereka kembali untuk mencari
Sasha. Sebelum mereka bertindak, helikopter Cina yang mengangkut hewan besar
terbang di atas mereka. Satu helikopter mendarat, meskipun kelompok ini tahu
bahwa mereka harus bayar untuk menaikinya. Yuri membayar untuk dirinya dan
putranya, tetapi menolak membayar untuk orang lain. Sebelum masuk helikopter,
ia berkata pada Tamara bahwa ia tahu hubungannya dengan Sasha.
Kelompok ini tak memiliki pilihan kecuali jalan melintasi
pegunungan untuk mencari kelompok lain. Sebuah mobil lewat, Jackson melempar
batu ke arahnya. Mobil berbalik dan penumpang membolehkan mereka naik. Di dalamnya
terdapat seorang biarawan Buddha, Nima (Osric Chau), dan neneknya (Lisa Lu).
Mereka pergi untuk bertemu dengan saudara Nima, Tenzin (Chin Han), yang punya
rencana untuk menyelinap ke kapal besar itu.
Setelah tiba, Tenzin marah. Ia mengatakan pada Nima bahwa
rencananya tidak dapat melibatkan banyak orang, dan orang lain tidak bisa
diikutkan bergabung. Jackson dan Kate memaksa pada Tenzin bahwa mereka membawa
anak-anak. Setelah perdebatan panjang, Tenzin membolehkan seluruh kelompok
bergabung.
Jackson dan keluarganya berusaha menyelinap ke kapal itu dengan
bantuan Tenzin. Carl Anheuser (Oliver Platt), Kepala Staf Presiden kemudian
memerintahkan agar gerbang kapal ditutup, sementara suplai belum cukup. Ketika
gerbang ditutup, kaki Tenzin hancur dan Gordon tewas. Dr.Adrian
Helmsley,penasihat ilmiah Presiden (Chiwetel Ejiofor), kaget dan memutuskan
gerbang dibuka untuk korban selamat yang tersisa. Roda sebuah gerbang di kapal
tersebut macet dan tak mau menutup, sehingga gerbang setengah terbuka. Mesin
kapal tak bisa dinyalakan kecuali gerbang ditutup. Ketika tsunami menghantam
kapal, sebuah struktur penopang utama patah, dan kapal mengapung menuju Gunung
Everest. Jackson dan Noah berusaha memperbaiki roda kapal dan gerbang pun
tertutup. Mesin dinyalakan kembali untuk menghindari tabrakan dengan gunung.
Kapal menabrak Gunung Everest, tetapi mengalami sedikit kerusakan. Ketika
banjir menyurut, kapten kapal memutuskan Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan
sebagai tanah baru yang cocok bagi korban selamat. Pada saat itu, tanggal
menunjukkan 27 Januari 0001, sebagai awalan umat manusia untuk memulai
kehidupan yang baru.
Kelebihan
Sekilas, film ini tak jauh beda dengan Deep Impact (1998) dan The
Day After Tomorrow (2004). Hanya saja, dari segi penggambaran dahsyatnya kehancuran
bumi, 2012-lah pemenangnya. Tidak heran, dengan biaya produksi mencapai USD200
juta, kualitas efek visual 2012 jauh lebih baik. Bahkan, menyerupai nyata.
Adegan lembah dan gunung meletus hingga membumbungkan cawan asap maha raksasa,
hujan batu api, daratan amblas ke dalam perut bumi, tsunami setinggi ribuan
meter, hingga robohnya patung Yesus Kristus di Rio de Janeiro, Brazil,
digambarkan dengan sempurna.
Kekurangan
Kelemahan film ini, alurnya mudah ditebak. Bak film-film action
Amerika lainnya, sang jagoan kerap ditampilkan ‘nyaris’ tewas. Lalu muncul
sebagai pahlawan di akhir cerita. Satu yang agak melenceng dari kaidah kiamat
di film ini, masih ada manusia yang bernyawa. Sejatinya, jika kiamat kubro
(besar) tiba, niscaya tidak ada satu pun makhluk hidup ciptaan Tuhan yang bisa
melarikan diri.
Penulis : Devia
Redaktur : Ari
KOMENTAR