Secara etimologis, kata saleh berasal dari bahasa Arab shāliḥ yang berarti terhindar dari kerusakan atau keburukan. Amal saleh berarti amal/perbuatan yang tidak merusak atau mengandung unsur kerusakan. Maka orang saleh berarti orang yang terhindar dari kerusakan atau hal-hal yang bersifat buruk.
Dalam berdoa kita pasti menyebutkan diri sendiri serta anak-anak kita untuk menjadi saleh atau salehah, menjadi saleh itu tidaklah mudah. Tentu ada cara untuk meraih keshalihan, berikut cara meraih keshalihan yaitu:
Pertama, taufiq dari Allah Ta’ala, juga hidayah, pertolongan, bimbingan, dan kemudahan dari Allah Ta’ala. Karena Dzat yang Maha memberi petunjuk hanyalah Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيّاً مُّرْشِداً
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk. Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.” (QS. Al-Kahfi [18]: 17)
Taufiq dan Hidayah hanya dapat diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya yang ia kehendaki. Dan jika ia tidak menghendaki seseorang itu untuk mendapatkan hidayahnya, maka selamanya hamba tersebut tetap berada dijalan yang salah dan tidak bisa meraih keshalihan.
Kedua, usaha manusia, kesungguhan dan kegigihannya untuk meraih keshalihan tersebut. Demikian pula, manusia berupaya untuk menempuh sebab, jalan, dan sarana-sarana untuk meraih keshalihan tersebut.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua hal ini dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ
“Bersemangatlah untuk meraih hal-hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. Muslim no. 2664).
Selain berdoa untuk mendapatkan keshalihan, namun juga ada usaha dari hambanya untuk menjemput hidayah yang terdapat kekuasaan ditangan Allah. Seberapa besar usahanya untuk mendapatkan Taufiq ataupun Hidayah -Nya untuk menuju jalan yang benar, sesuai dengan apa yang diperintahkan dan yang menjadi larangan di dalam Islam. Contoh usaha untuk mendapatkan Taufiq ataupun Hidayah -Nya yaitu berada pada majelis-majelis ilmu dan duduk diantara orang-orang saleh atau para kyai. Wallahu A’lam
Penulis : Nova
Redaktur : Ari
Referensi:
KOMENTAR